Tuesday, March 30, 2010

Perjalanan ke Sanghyang Sirah

Sanghyang Sirah adalah sirahnya ( Kepalanya ) pulau jawa, Jawa Tengah adalah dada dan perutnya, Banyuwangi adalah bokong ( pantat ) dan Alas Purwo ekornya

Filosopinya demikian...Pulau Jawa ini bagaikan binatang ... jika binatang tsb dipegang buntutnya maka akan nendang ( jw: nylentak ) jika dipegang badannya binatang tersebut akan menggigit dan jika kepala sudah dipegang dan di elus2 maka binatang tersebut akan diam.

Sanghyang Sirah suatu gua yang paling keramat dan dikeramatkan sebagaian orang yang mempercayainya ... dipulau Jawa terutama di Banten, konon tempat ini tempat yang suci dan konon pula tempat ini adalah kunci dari adanya harta karun yang sangat banyak jumlahnya... yang selama ini diburu oleh orang2 yang mempercayainya... untuk berkunjung ke tempat ini sangat2 tidak mudah disamping tempat yang keramat... apalagi berkunjung ketempat ini datang pada malam hari sampai detik ini belum pernah terjadi, kata pak Komar penyelengara wisata ke ujung kulon tersebut.

Kapal nelayan yg kami tumpangi sebelum sampai Sanghyang Sirah harus lapor dulu ke Pulau Peucang untuk didata oleh petugas Dinas kehutanan, kemudian kapal kami meneruskan perjalanan dan merapat di pantai Bidur tepat pukul : 22.00 WIB kami harus berjalan kaki menuju lokasi selama 1 jam 45 menit, berjalan memasuki hutan dan menyisir pinggir pantai, sungai ... akhirnya sampai ke Gua SANGHYANG SIRAH tepat pukul 23.45 WIB, Sabtu 13 maret 2010.

Hal ini baru sekali terjadi kapal nelayan berani mendarat dan datang ketempat SANGHYANG SIRAH di malam hari, karena di pantai bidur ini banyak pulau2 karang yang tidak terlihat dimalam hari dan biasanya ombak air laut didaerah ini besar jika malam mulai turun ... tapi yang terjadi malam itu luar biasa ... ombak laut tsb seperti kesirep ... nyaris tidak ada ombak .... Semua ini tidak lain karena semata2 hanya atas Ridho ALLAH.


di ambil dari Facebook Pak Budi Miarso